Minggu, 03 Januari 2016

kata paling indah adalah "IBU" (part 1)


📚 KELUARGA

📝 Pemateri: Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, Spd.I

📋 Ibu Mulia Itu, Ibunda Kita Semua (bag.1)
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

يا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ واحِدَةٍ وَ خَلَقَ مِنْها زَوْجَها وَ بَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثيراً وَ نِساءً وَ اتَّقُوا اللَّهَ الَّذي تَسائَلُونَ بِهِ وَ الْأَرْحامَ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيْكُمْ رَقيباً (1)
📌Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan- mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan) mempergunakan (nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan) peliharalah (hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.( An-Nisaa: 1 )

Saat nabi Adam As lelap dalam tidurnya, Allah SWT ciptakan seorang perempuan. Saat ia terbangun, ia mendapati seorang perempuan anggun duduk disamping kepalanya. Para malaikat bertanya kepadanya siapakah gerangan perempuan itu? Nabi Adam AS menyebutkan namanya Hawa. Para malaikat bertanya lagi, mengapa Allah SWT menciptakannya? Dan inilah jawaban nabi Adam AS yang sangat menakjubkan “Agar dia menjadikanku nyaman/tenang dan aku menjadikannya nyaman/tenang.” Jawaban nabi Adam As ini Allah abadikan dalam surat Ar-Ruum ayat 21:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
📌Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Perjalanan menarik selanjutnya adalah tentang tujuan diciptakannya Adam dan Hawa. Al-Qur’an menjelaskan bagaimana rajinnya setan mengganggu keduanya agar mau melanggar aturan Allah SWT yaitu memakan buah yang dilarang Allah SWT. Bujuk rayu indah terus dilancarkan setan hingga ia mengatakan “sesungguhnya aku hanya memberikan nasehat untuk kalian (agar memakan buah yang dilarang).” Tidak ada kesalahan Hawa dalam peristiwa ini karena secara tegas Al-Qur’an menjelaskan bahwa yang mengajak keduanya memakan buah yang dilarang adalah setan. Bukan Hawa yang mengajak Adam As.

📌“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya...” (Al-A’raf:20)

Peristiwa selanjutnya adalah peristiwa penuh hikmah yang menjadi teladan bagi kita semua.
🔹Apakah Adam As menyalahkan Hawa saat Allah menghukum mereka?
🔹Apakah Hawa yang menyalahkan Adam saat Allah menghukum mereka?
Jawabannya “tidak.” Sama sekali tidak.
Bahkan keduanya saling menguatkan setelah sama-sama bertaubat kepada Allah SWT. ”

📌Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al-A’raf:23).

 Tidak ada saling menyalahkan dan tidak ada saling mengandalkan dalam bertaubat kepada Allah SWT. Keduanya mengakui kesalahannya dan keduanya memohon ampunan kepada Allah SWT. Hawa tidak mengatakan bahwa ia hanyalah makmum dan menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada imam akan tetapi ia turut bertaubat kepada Allah SWT tanpa menyalahkan siapapun. Maka Allah SWT sempurnakan ni”matNya dengan memberikan ampunan dan petunjuk kepada keduanya.

🔹“Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.” (Tahaa : 122).

🔹🔹🔹🔹

Ibu...
adalah kata yang takkan pernah habis dieja dalam kehidupan seseorang.
Ibu...
adalah kata yang selalu lekat dengan siapapun bahkan saat ia telah tiada.
Ibu....
adalah sosok yang selalu ada karena semua orang memiliki fitrah untuk mengakui dan menyayanginya.
Tanyalah anak kecil yang belum banyak melakukan dosa. Katakan padanya bahwa ia tidak memiliki ibu, ia pasti akan menangis. Karena demikianlah fitrah berada dalam jiwa setiap manusia.

Berbicara tentang ibu, tak ada teladan terbaik untuk mengenal dan mempelajari sosoknya selain kita mengamati perjalanan hidup ibunda manusia karena ia adalah ibu dari semua ibu.
Ibu hadir untuk membawa ketenangan dan kenyamanan. Demikian nabi Adam As menjawab pertanyaan malaikat ketika mereka bertanya untuk apa Hawa diciptakan. Secara natural, sikap lembut kaum perempuan muncul untuk membawa ketenangan dan kenyamanan.

 Bagaimana seorang perempuan mampu menempatkan sikap lembut penuh kasihnya untuk kenyamanan dan ketenangan, sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pernahkah kita melihat seorang perempuan yang bersikap dingin, kaku, tidak ramah, kurang romantis, dan  tidak pandai bersolek? Jika itu adalah anda, saudara anda atau istri anda, ketahuilah bahwa Allah SWT memberikan fitrah sama kepada setiap perempuan untuk mengoptimalkan fitrah perempuannya. Ia hanya perlu diberi wawasan, diberi bekal, diberi modal dan dibiasakan untuk menjadi perempuan sesuai fitrahnya. Karena ibunda Hawa memberi teladan bahwa ia hadir untuk membawa ketenangan dan kenyamanan.

📚Ibu hadir untuk menjadi mitra ayah.

Sinergi dan kekompakan Adam As dan Hawa menjadikan setan begitu iri bahkan hasad. Tak rela melihat keduanya hidup bahagia di surga, setan berusaha sekuat tenaga menggelincirkan keduanya agar kebahagiaan keduanya porak poranda. Dan hasad setan berlaku sepanjang masa, ia perlakukan sama kepada anak cucu Adam As dan Hawa. Jika hari ini banyak sekali kita dapatkan persoalan yang terjadi dalam rumah tangga kita dengan alasan apapun, maka sadarilah bahwa masalah itu akan hilang dalam waktu sesaat ketika ayah dan ibu mampu bersinergi dan kompak menghadapi masalah. Mungkin tidak diperlukan perubahan fisik tapi kadang yang diperlukan hanya cara berfikir. Menyadari bahwa sesungguhnya masalah itu bukan masalah, tetapi karena kita menganggapnya masalah maka jadilah ia masalah. Nabi Adam As dan ibunda Hawa memberi teladan akan sinergi dan kekompakan ayah ibu.

📚Ibu hadir untuk menguatkan ayah saat masalah melanda keluarga.

(bersambung)🔹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

sumber : Kajian Iman dan Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar