📚 KELUARGA
📝 Pemateri: Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, Spd.I
📋 Ibu Mulia Itu, Ibunda Kita Semua (bag.1)
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
يا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ واحِدَةٍ وَ خَلَقَ
مِنْها زَوْجَها وَ بَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثيراً وَ نِساءً وَ اتَّقُوا اللَّهَ
الَّذي تَسائَلُونَ بِهِ وَ الْأَرْحامَ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيْكُمْ رَقيباً
(1)
📌Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-
mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan)
mempergunakan (nama- Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan) peliharalah
(hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(
An-Nisaa: 1 )
Saat
nabi Adam As lelap dalam tidurnya, Allah SWT ciptakan seorang perempuan. Saat
ia terbangun, ia mendapati seorang perempuan anggun duduk disamping kepalanya.
Para malaikat bertanya kepadanya siapakah gerangan perempuan itu? Nabi Adam AS
menyebutkan namanya Hawa. Para malaikat bertanya lagi, mengapa Allah SWT
menciptakannya? Dan inilah jawaban nabi Adam AS yang sangat menakjubkan “Agar
dia menjadikanku nyaman/tenang dan aku menjadikannya nyaman/tenang.” Jawaban
nabi Adam As ini Allah abadikan dalam surat Ar-Ruum ayat 21:
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
📌Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa
nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir” [Ar-Rum 21].
Perjalanan
menarik selanjutnya adalah tentang tujuan diciptakannya Adam dan Hawa.
Al-Qur’an menjelaskan bagaimana rajinnya setan mengganggu keduanya agar mau
melanggar aturan Allah SWT yaitu memakan buah yang dilarang Allah SWT. Bujuk
rayu indah terus dilancarkan setan hingga ia mengatakan “sesungguhnya aku hanya
memberikan nasehat untuk kalian (agar memakan buah yang dilarang).” Tidak ada
kesalahan Hawa dalam peristiwa ini karena secara tegas Al-Qur’an menjelaskan
bahwa yang mengajak keduanya memakan buah yang dilarang adalah setan. Bukan
Hawa yang mengajak Adam As.
📌“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu
auratnya...” (Al-A’raf:20)
Peristiwa
selanjutnya adalah peristiwa penuh hikmah yang menjadi teladan bagi kita semua.
🔹Apakah Adam As menyalahkan Hawa saat Allah
menghukum mereka?
🔹Apakah Hawa yang menyalahkan Adam saat Allah
menghukum mereka?
Jawabannya
“tidak.” Sama sekali tidak.
Bahkan
keduanya saling menguatkan setelah sama-sama bertaubat kepada Allah SWT. ”
📌Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami
telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.” (Al-A’raf:23).
Tidak ada saling menyalahkan dan tidak ada
saling mengandalkan dalam bertaubat kepada Allah SWT. Keduanya mengakui kesalahannya
dan keduanya memohon ampunan kepada Allah SWT. Hawa tidak mengatakan bahwa ia
hanyalah makmum dan menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada imam akan tetapi
ia turut bertaubat kepada Allah SWT tanpa menyalahkan siapapun. Maka Allah SWT
sempurnakan ni”matNya dengan memberikan ampunan dan petunjuk kepada keduanya.
🔹“Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima
tobatnya dan memberinya petunjuk.” (Tahaa : 122).
🔹🔹🔹🔹
Ibu...
adalah
kata yang takkan pernah habis dieja dalam kehidupan seseorang.
Ibu...
adalah
kata yang selalu lekat dengan siapapun bahkan saat ia telah tiada.
Ibu....
adalah
sosok yang selalu ada karena semua orang memiliki fitrah untuk mengakui dan
menyayanginya.
Tanyalah
anak kecil yang belum banyak melakukan dosa. Katakan padanya bahwa ia tidak
memiliki ibu, ia pasti akan menangis. Karena demikianlah fitrah berada dalam
jiwa setiap manusia.
Berbicara
tentang ibu, tak ada teladan terbaik untuk mengenal dan mempelajari sosoknya
selain kita mengamati perjalanan hidup ibunda manusia karena ia adalah ibu dari
semua ibu.
Ibu
hadir untuk membawa ketenangan dan kenyamanan. Demikian nabi Adam As menjawab
pertanyaan malaikat ketika mereka bertanya untuk apa Hawa diciptakan. Secara
natural, sikap lembut kaum perempuan muncul untuk membawa ketenangan dan
kenyamanan.
Bagaimana seorang perempuan mampu menempatkan
sikap lembut penuh kasihnya untuk kenyamanan dan ketenangan, sangat ditentukan
oleh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Pernahkah kita melihat seorang
perempuan yang bersikap dingin, kaku, tidak ramah, kurang romantis, dan tidak pandai bersolek? Jika itu adalah anda,
saudara anda atau istri anda, ketahuilah bahwa Allah SWT memberikan fitrah sama
kepada setiap perempuan untuk mengoptimalkan fitrah perempuannya. Ia hanya perlu
diberi wawasan, diberi bekal, diberi modal dan dibiasakan untuk menjadi
perempuan sesuai fitrahnya. Karena ibunda Hawa memberi teladan bahwa ia hadir
untuk membawa ketenangan dan kenyamanan.
📚Ibu hadir untuk menjadi mitra ayah.
Sinergi
dan kekompakan Adam As dan Hawa menjadikan setan begitu iri bahkan hasad. Tak
rela melihat keduanya hidup bahagia di surga, setan berusaha sekuat tenaga
menggelincirkan keduanya agar kebahagiaan keduanya porak poranda. Dan hasad
setan berlaku sepanjang masa, ia perlakukan sama kepada anak cucu Adam As dan
Hawa. Jika hari ini banyak sekali kita dapatkan persoalan yang terjadi dalam
rumah tangga kita dengan alasan apapun, maka sadarilah bahwa masalah itu akan
hilang dalam waktu sesaat ketika ayah dan ibu mampu bersinergi dan kompak
menghadapi masalah. Mungkin tidak diperlukan perubahan fisik tapi kadang yang
diperlukan hanya cara berfikir. Menyadari bahwa sesungguhnya masalah itu bukan
masalah, tetapi karena kita menganggapnya masalah maka jadilah ia masalah. Nabi
Adam As dan ibunda Hawa memberi teladan akan sinergi dan kekompakan ayah ibu.
📚Ibu hadir untuk menguatkan ayah saat masalah
melanda keluarga.
(bersambung)🔹
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
sumber : Kajian Iman dan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar