📚 Fiqih dan Hadits
📝 Ustadz Farid Nu'man Hasan, SS.
📋 Hal- Hal Yang Dibolehkan Dalam Shalat (Bag.
1)
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Yang dimaksud Hal-Hal Yang Dibolehkan adalah
Perbuatan yang tidak membatalkan shalat dan tidak pula haram dan makruh. Di antaranya
adalah:
1⃣ Menangis, baik karena takut kepada
Allah atau sebab lainnya selama tidak dibuat-buat.
Dalil-Dalil:
Allah Ta’ala berfirman:
إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا
سُجَّدًا وَبُكِيًّا
📌“Jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat
Allah, maka mereka tersungkur sambil sujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58)
Berkata Syaikh Sayyid Sabiq:
والاية تشمل المصلي وغيره.
📌“Ayat ini juga mencakup bagi orang
shalat dan selainnya.” (Fiqhus Sunnah, 1/259)
Dari Abdullah bin Syikhir, dia berkata:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُصَلِّي وَفِي صَدْرِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الرَّحَى مِنْ الْبُكَاءِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
📌“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat
dan di dadanya ada suara seperti air mendidih karena nangisnya beliau
Shallallahu Alaihi wa Sallam. (HR. Abu Daud No. 904, dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Misykah Al Mashabih No. 1000)
Dan masih banyak riwayat yang menceritakan menangisnya
Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan lainnya ketika shalat. Tetapi ini hanya
berlaku bagi tangisan disebabkan takut kepada Allah Taala, AzabNya, neraka,
azab kubur, dan hal-hal yang terkait dengan akhirat. Ada pun menangisi musibah
pribadi yang terkait keduniaan adalah tidak boleh bahkan membatalkan shalat;
nangis karena rumah kebanjiran, tidak bisa membayar hutang, ditinggal
suami/istri, dan perkara dunia lainnya.
Berkata Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin Rahimahullah:
أن البكاء في الصلاة إذا كان من خشية الله عز وجل والخوف
منه وتذكر الإنسان أمور الآخرة وما يمر به في القرآن الكريم من آيات الوعد والوعيد
فإنه لا يبطل الصلاة وأما إذا كان البكاء لتذكر مصيبة نزلت به أو ما أشبه ذلك فإنه
يبطل الصلاة لأنه حدث لأمر خارج عن الصلاة وعليه فيحاول علاج نفسه من هذا البكاء حتى
لا يتعرض لبطلان صلاته وعليه أيضاً بل يشرع له أن لا يكون في صلاته مهتماً بغير ما
يتعلق بها فلا يفكر في الأمور الأخرى لأن التفكير في غير ما يتعلق بالصلاة في حال الصلاة
ينقصها كثيرا ًفإن ذلك من عمل الشيطان ومن وساوسه ومن سرقته لصلاة العبد
📌Sesungguhnya menangis dalam shalat jika
disebabkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla, dan takut dari azabNya, dan
manusia mengingat urusan-urusan akhirat, dan apa-apa yang Al Quran ceritakan
tentang akhirat, berupa ayat janji dan ancaman, sesungguhnya itu tidak
membatalkan shalat. Sedangkan, jika menangis karena mengingat musibah
menimpanya, atau yang semisal itu, sesungguhnya itu membatalkan shalat karena
dia mensisipkan hal di luar shalat. Wajib atasnya untuk merubah dirinya dari
tangisan seperti ini sehingga shalatnya
tidak menjadi batal. Wajib baginya
juga, bahkan disyariatkan baginya agar dalam shalatnya tidak dipecahkan oleh
selain yang terkait dengan shalat. Maka, janganlah dia memikirkan perkara
lainnya, sebab memikirkan perkara lain selain shalat dalam keadaan shalat dapat
banyak menguranginya, sebab hal itu merupakan perbuatan syetan, was-was dari syetan, dan bentuk syetan dalam
mencuri shalat seorang hamba. (Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Fatawa
Nur Alad Dar, Bab Ash Shalah, No. 378)
2⃣ Menoleh Jika Ada Kebutuhan
Dalil-Dalil:
Sahl bin Hanzhalah Radhiallahu ‘Anhu, berkata:
فجعل رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم يصلي وهو يلتفت إلى
الشِّعب
📌“Maka Rasulullah menoleh pandangan
dalam shalatnya menuju celah bukit.” (HR. Abu Daud 2501, Al Baihaqi dalam
Al Sunan Al Kubra, No. 2083, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih wa
Dhaif Sunan Abi Daud No. 2051. Al Hazimi mengatakan: hasan. Lihat Tahqiq Musnad
Ahmad, 4/289)
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يلتفت في صلاته يمينا وشمالا
ولا يلوي عنقه خلف ظهره
📌“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menoleh
dalam shalatnya ke kanan dan kiri dan tidak sampai memutarkan lehernya
kebelakang.” (HR. An Nasa’i No. 1201, Ahmad No. 2485, Abu Ya’la No. 2592, Ibnu Hibban
No. 2288, At Tirmidzi No. 587, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 2084, Al
Hakim dalam Al Mustadrak No. 864, katanya shahih sesuai syarat Bukhari, dan
disepakati oleh Adz Dzahabi. Ibnu Khuzaimah No. 484, Al Baghawi No. 737,
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam berbagai kitabnya, Shahihwa Dhaif Sunan An Nasai No. 1201,
Tahqiq Misykah Al Mashabih No. 998, dll)
Tetapi jika tidak keperluan, maka itu makruh. Dari Al
Harts Al Asyari, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
فإذا صليتم فلا تلتفتوا فإن العبد إذا لم يلتفت استقبله جل
وعلا بوجهه
📌“Jika kalian shalat janganlah menoleh,
sesungguhnya Allah Jalla wa ‘Ala akan memandang hambaNya selama
dia tidak menoleh. (HR. Ahmad No. 17170, Ibnu Hibban No. 6233, At Tirmidzi No.
2863, 2864, katanya: hasan shahih. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 3427, 3428,
Ibnul Atsir dalam Asadul Ghabah, 1/383, Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya No.
1895, Abu Yala No. 1571, Ibnu Mandah dalam Al Iman No. 212, Al Hakim dalam Al
Mustadrak, 1/118, 421, juga 11/17, katanya: shahih sesuai syarat Bukhari dan
Muslim, dan Adz Dzahabi menyepakatinya.
Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No.
17170. juga dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, Lihat Shahihul Jami No. 1724 )
Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:
سألت رسول اللّه صلى الله عليه وسلم عن التفات الرجل في الصلاة،
فقال: "إنما هو اختلاسٌ يختلسه الشيطان من صلاة العبد".
“Aku bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang seseorang yang menoleh dalam shalat, beliau
menjawab: Itu adalah sambaran kilat dari syetan terhadap shalat seorang hamba.
(HR. Bukhari No. 751,3291, Abu Daud No. 910, An Nasai dalam Al Kubra No. 1120,
At Tirmidzi No. 590, Ahmad No. 24412, Abu Yala No. 4634, 4913, Abu Nuaim dalam
Al Hilyah , 9/30, Al Baghawi dalam
Syarhus Sunnah No. 732, Ibnu Hibban No. 2287, Al Baihaqi dalam As Sunan Al
Kubra No. 3344, dll)
3⃣
Membunuh Ular, Kalajengking Kumbang, dan binatang membahayakan lainnya
yang mengganggu shalat.
📌Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:
قتل الحية والعقرب والزنابير ونحو ذلك من كل ما يضر وإن أدى
قتلها إلى عمل كثير
“Membunuh ular, kalajengking kumbang
dan yang semisalnya yang bisa mengganggu shalat, walau pun dengan gerakan yang
banyak untuk membunuhnya.” (Fiqhus Sunnah, 1/261)
Dalilnya:
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersbada:
(اقتلوا الاسودين في الصلاة: الحية والعقرب
) رواه أحمد وأصحاب السنن. الحديث حسن صحيح.
📌“Bunuhlah oleh kalian dua binatang
hitam dalam shalat: ular dan kala jengking. (HR. Ahmad No. 7379, Ibnu Majah No. 1245, Ibnu Khuzaimah No.
869, Al Baihaqi dalam Al Marifah No.
1041, 1042, Ibnul Jarud No. 213, dll. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan:
isnadnya shahih. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No. 7379)
🔹Bersambung🔹
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
sumber : Kajian Iman dan Islam