Minggu, 03 Januari 2016

kesehatan : Tidur siang baik bagi jantung


Tidur siang baik bagi jantung


Tak banyak yang menyadari, tidur sesaat saat istirahat siang membantu menurunkan resiko kematian, terutama pada pria muda berbadaan sehat. Penelitian yang dilakukan ilmuwan Yunani selama rentang waktu enam tahun tersebut menyebutkkan tidur siang selama kurang lebih 30 menit sedikitnya tiga kali seminggu memiliki resiko 37 % lebih rendah mengalami gangguan sakit jantung.
Para ahli mengungkapkan tidur siang membantu orang untuk rileks dan mengurangi tingkat stres mereka, bahkan gangguan lebih kecil ditemukan di negara yang rutin tidur siang, meski sejumlah studi menu jukan hasil yang berbeda.
Riset yang dilakukan di Yunani ini dilakukan pada 23.681 pria dan wanita dalam rentang usia 20  sampai 85 tahun. Para partisipan memiliki catatan kesehatan yang baik, tanpa sejarah mmenderita penyakit jantung dan penyakit akut lainnya.
Dalam studi selama 6 tahun tersebut, partisipan diminta keterangan tentang jam tidur siang mereka, pola makan mereka dan aktivitas fisik yang rutin mereka lakukan.
Hasilnya, para peneliti menyatakan mereka yang tidur siang memiliki resiko lebih rendah menderita gangguan jantung sebanyak 34 % dibanding mereka yang tidak tidur siang.
Sementara mereka yang tidur siang lebih dari 30 menit selama 3 atau lebih  dalam setiap minggunya memiliki catatan 37 % lebih rendah terkena gangguan jantung.
Tidur siang pada pekerja
Tidur siang juga menurunkan resiko gangguan jantung pada para pekerja, dimana sekitar 64 % mengalami penurunan resiko jantung yang beresiko pada kematian. Sementara pada pria pengangguran, tercatat hanya sekitar 36 %. Dalam studi ini tidak begitu bayak dijumpai perbandingan tingkat kematian pada wanita.
“Tidur siang dan gangguan pembuluh darah memiliki hubungan yang cukup berarti. Fenomena ini dijumpai pada negara yang mayoritas populasinya menjalani rutinitas tidur siang secara berkala, dan hasilnya tingkat kematian karena gangguan pembuluh darah sangat rendah, “papar prmimpin penelitian Dr Dimitrios Trichopoulos, dari Harvard School of Public Health. Trichopoulos juga menambahkan meskipun berbagai studi tentang tidur siang kerap dilakukan dengan hasil yang berbeda, namun ada poin penting yang bisa ditarik dari studi ini, yakni : kita jadi mengetahui batas kesehatan dan kemampuan seseorang untuk mengontrol aktivitas fisiknya.
Hal senada juga dikatakan June Davidson, perawat kesehatan dari British Heart Foundation, yang menyatakan tidur siang membantu mengurangi resiko penyakit jantung, terutama pada pria pekerja.
“Tidur siang di tengah-tengah jam istirahat membantu kita untuk rileks dan lepas dari beban sejenak, dan itu sangat berarti bagi kesehatan kita. Yang harus kita ingat adalah menyeimbangkan istirahat dan aktivitas, “kata  Davidson.
Davidson juga menambahkan mereka yang mudah stres karena pekerjaan cenderung sembrono dengan perilaku kesehatan mereka., seperti : merokok berlebihan, mengkonsumsi makanan tak sehat, minum-minuman beralkohol dan bahkan lupa berolahraga . hal inilah yang semakin meningkatkan resiko ganguan jantung
Program tidur siang ini sudah dilirik Yarde Metals perusahaan indusrti aluminium dan besi ini memiliki sebuah ruang khusus  tidur siag untuk pekerjanya dikantor mereka, di Southington, Connecticut. Ruang tidur siang ini dilengkapi dua sofa kulit, bantal lembut, penerangan remang-remang dan sebuah jam weker.
“Meski hanya tidur sejenak, namun saya bisa kembali mengumpulkan energi dan membuat tubuh bugar. Saya rasa tidur siang harus mulai dibiasakan dalam rutinitas pekerjaan kita, “jelas Mark Ekenbarger, insinyur perusahaan Yarde Metals, yang menderita pembesaran arteri atas nasihat dokter jantung.
“Tidur siang sendiri bukan sebuah kebiasaan di Amerika, karena tidur siang sama dengan kemalasan di dunia bisnis yang bermobilitas tinggi. Namun saat ini beberapa kantor di Amerika mulai memberikan waktu untuk tidur sejenak selama 30-40 menit saat istirahat siang, dan hasilnya mereka yang memanfaatkan tidur siang menjadi lebih produktif, “jelas Bill Antthony”, psikologis Universitas Boston dan pengarang “The Art of Napping  at Work”


Sumber : majalah GEMAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar